Makam Tempat Kesyirikan

TEMPAT KESYIRIKAN KOK DILINDUNGI ?!!
Makam/Petilasan Mbah Raden Wujud Beji, merupakan bukti sejarah kehadiran tentara Islam yang banyak ditemukan di  banyak tempat di Depok. Makam Keramat Beji/Petilasan ini terletak di Jalan Kemiri Muka, Desa Kramat (Kramat Jaya), Kecamatan Beji. Secara geografis terletak pada koordinat 106° 48'614" BT dan  06°23'089" LS dengan ketinggian 324 m di atas permukaan laut.
Selain makam/ petilasan Mbah Raden Wujud Beji, di dalam sebuah bangunan yang dinaungi oleh kerimbunan pohon beringin, tersimpan peninggalan beberapa jenis senjata tentara Islam (Banten). Koleksi senjata tersebut tersusun rapi di samping petilasan Mbah Raden Wujud Beji. Pada dinding di dalam bangunan makam tersebut tergantung beberapa untaian kata yang berisikan nasehat pernah diucapkan oleh Mbah Raden Wujud Beji. Pada tanggal 14 bulan Maulud, bangunan makam ini ramai dikunjungi para peziarah dari berbagai daerah, seperti dari Banten dan Cirebon.
Ritual tertentu juga masih dijalankan oleh beberapa pengunjung yang sangat percaya dengan keberkahan tempat ini. Mandi di tujuh sumur yang tersebar di daerah sekitarnya merupakan ritual khas yang dijalankan beberapa peziarah. Sumur tujuh, sumur-sumur yang termasuk dalam tujuh sumur keramat, sebenarnya merupakan sebuah kolam mata air. Lima sumur di antaranya berada di bawah kerimbunan pohon beringin. Masyarakat sekitar mengenalnya dengan nama sumur tujuh, namun kuncen penjaga sumur-sumur keramat, dan para peziarah, menyebut sumur keramat tersebut dengan nama “Sumur Tujuh Beringin Kurung”. Mungkin semula merupakan patirthan yang artinya dikeramatkan, di dekatnya pernah bermukim para ajar dan kaum pertapa. Cerita rakyat tentang cai kahuripan, air yang bersinar seperti emas, air yang dapat menyembuhkan orang sakit sampai sekarang masih dipercaya, oleh karena itu banyak orang datang berkunjung ke sumur-sumur keramat itu bahkan dari luar Depok sekalipun, selain untuk berziarah ke makam kramat tersebut.
Pemerintah Kota Depok memberikan perhatian pada tempat tersebut dengan memasukkannya ke dalam peta wisata Kota Depok, dan melakukan pemagaran terhadap sumur tersebut sebagai upaya pemeliharaan, yang diharapkan masyarakat tergugah untuk ikut menjaganya.
Makam Keramat Beji dapat merupakan salah satu bukti sejarah penyebaran agama Islam di daerah Depok dan sekitarnya yang tetap diapresiasikan hingga sekarang, dijaga oleh juru kunci, dikeramatkan dan tidak sembarang waktu dapat dikunjungi. Masyarakat datang berkunjung disamping untuk wisata ziarah diharapkan akan dapat mengetahui mengenai tokoh Islam dan peranannya dalam penyebaran Islam di Kota Depok, maka situs ini sebaiknya diteliti agar dapat mengungkap peranan tokoh ini dalam perkembangan Islam di wilayah Depok.
Makam Ini telah berkembang menjadi objek wisata maka perlu didukung pembangunan sarana lahan parkir bagi para pengunjung, baik di tempat makam maupun di tempat pemandian (7 sumber air). Para pengunjung ke tempat 7 sumber air dan beringin dan kuncen, diharapkan dapat tidak menggangu kegiatan keagamaan yang ada di masjid yang terletak di utaranya.
Lokasi:  Jalan Kemiri Muka, Desa Kramat Jaya, Kecamatan Beji
Koordinat : 06°23'089" S, 106° 48'614" E

Kisah seseorang:

Tempat ini (Sumur Tujuh ) juga terlatak diperbatasan Komplek Perumnas Depok Utara,Jl Salada dan Jl.Terong dengan kampung kramat kemiri muka .
Tiap Tanggal 1 Syuro banyak peziarah yang datang ke tempat ini,karena letak sumur -sumur ada yang terpisah, maka banyak dari peziarah harus melintas di komplek perumnas terutama jl.salada sekitar pukul 22.00-02.00, sehingga sering jadi tontonan warga komplek karena mereka melintas sambil berbasah-basah ria.

Adapun 2 sumur mata air terletak diwilayah kampung kemiri muka dekat dengan Jl.Komodo tanah dan jl.keramat.Dengan kuncen Bp.Satiri (RT wilayah setempat yang sehariannya juga mencari nafkah dengan mengojek motor).Letak sumur itu ditengah perkampungan sebelah selatan dari letak sumur utama ( Makam Mbah Wujud Beji / Pohon beringin).Dan yang empat (4) sumur lagi terletak di dekat pohon beringin dalam kawasan Masjid Nurussalam,yang satu lagi terletak dekat kali dan pemakaman umum diluar kawasan masjid , sebelah utara masjid.

Keunikan dari sumur-sumur ini mempunyai warna air yang berbeda-beda,ada yang bening,ada yang kekuningan,ada yang kehijauan dan ada yang biasa layaknya air sungai.Sumur-sumur tersebut sebetulnya masih berhubungan dengan dengan sumur utamanya yang terletak ditengah batang pohon beringin,belakang rumah makam Mbah Beji.

Saya mengetahui ini sendiri karena saya tinggal di Jl.salada perumnas depok utara sejak tahun 1979, saat depok masih sepi, belum banyak penduduk perumnasnya.Dan Sewaktu kecil saya dan teman-teman sering bermain ditempat tersebut,yang tanpa sengaja sewaktu bermain masuk kecelah-celah batang pohon beringin tersebut,saya melihat ada sumur agak besar yang jernih airnya.namun mempunyai suasana mistis yang dalam.Saya juga melihat seekor tokek yang besar seukuran betis orang dewasa.Karena terlihat tidak normal dari tokek tersebut,saya memutuskan untuk keluar dari pohon tersebut.

Banyak cerita aneh tentang tempat tersebut yang kebetulan saya juga diperlihatkan,seperti adanya sebuah bangunan kaya istana pada pohon tersebut.Pernah suatu waktu saya ingin dalam hati melihat salah satu penghuni istana tersebut sambil menatap pohon beringin itu dari sebuah lapangan dekat rumah,suasana waktu itu sekitar jam 7 malam setelah shalat Isya, tak lama kemudian muncul seperti laki-laki tegap ala pendekar namun wajah kurang jelas, rambut gondrong,mata merah tajam menatap saya, namun bersahabat.Saya hanya menganggukan kepala sambil mengucapkan salam "Assalamuallaikum ya hamba Allah....",dia juga merespon dengan menganggukan kepala sambil sedikit tersenyum.

Sepertinya dia juga memahami jika saya hanya ingin menyapa, setelah saling sapa, dia langsung kembali.Namun sedikit penasaran saya ikuti arah dia pergi yang tiba-tiba juga cepat menghilang dikegelapan.
Selain itu juga saya pernah melihat seorang kakek-kakek menatap saya dari dalam Masjid sambil tersenyum,dengan jubah putih panjang,rambut putih panjang dengan ikat kepala putih,sambil memegang sebuah tongkat.Waktu itu saya sedang melintas dari rumah kawan untuk pulang kerumah.Untuk lebih cepat saya lewat jalan pintas melalui Masjid.Saat kejadian sekitar pukul 23.20 yang perkiraan saya sudah tidak ada yang shalat lagi.Dan saya tahu dia bukan marbot masjid,karena saya kenal betul dengan marbotnya.Jadi tanda tanya didiri saya siapa orangtua itu? Apa orangtua itu ujud dari Jin Islam atau Mbah Beji?
masih penasaran sampai saat ini.

Satu lagi peristiwa aneh terjadi,sebelum pohon beringin yang ada diantara ke 4 sumur di dekat Masjid tumbang akibat angin kencang.Sebulan sebelumnya saya datang mengantar kawan saya dan ayahnya yang ingin melihat sumur tujuh tersebut,saat itu setelah isya.Kawan saya melihat banyak mahluk gaib disekitar sumur tersebut,salah satunya seorang perempuam sedang menangis dan kakek-kakek dengan ciri yang sama seperti saya lihat di Masjid, serba putih dengan tongkatnya.Menurut kawan saya (yang memiliki six sense / indigo),dia merasakan kekuatan besar pada tongkat kakek tersebut.Namun wajah dari kakek tersebut terlihat cemas,gelisah, sedih, kemudian menghilang.Apa arti dari kejadian ini?Beberapa hari kemudian sewaktu melintas dimakam tersebut,saya melihat beberapa orang sedang mengadakan ritual bersama "kuncen dadakan (palsu)",salah satunya ada kawan saya juga.Saya berpendapat hal ini tidak beres, karena tempat ini telah dijadikan hal yang sesat serta "bisnis Gaib".Saya juga mempunyai firasat tidak baik,tapi saya sendiri belum tau akan ada kejadian apa.

Akhirnya terjawab dengan peristiwa tumbangnya pohon beringin yang berada di ke 4 sumur tersebut.Apa ini peringatan bahwa sebetulnya Jin Islam / Mbah beji tidak suka tempat tersebut dijadikan hal yang sesat? Whi knows.....

Tidak ada komentar: