Ketahuilah bahwa jabatan atau status yang anda sandang
bukanlah hanya sekedar kesenangan yang harus dibanggakan, tetapi itu adalah
beban berat yang ada dipundak anda. Itu adalah amanah yang harus kalian
pertanggungjawabkan dihadapan Alloh kelak, sebagaimana sabda Nabi SAW: “Setiap
kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban
terhadap apa yang dipimpinnya”.
Janganlah anda bergembira dengan status yang anda miliki,
Alloh mencatat setiap amanah yang anda lalaikan. Jika anda tidak melaksanakan
amanah itu sebagaimana yang Alloh perintahkan maka anda akan menerima
akibatnya.
Jika anda tak manfaatkan untuk memberi kesejahteraan pada
orang-orang yang anda pimpin, baik urusan dunianya terlebih urusan akhiratnya,
jika anda tak pedulikan itu maka azab Alloh yang pedih akan menimpa kalian.
Jika ada 1 orang yang kelaparan dan anda tidak membantunya
dengan program anda maka anda akan dimintai pertanggungjawaban
Jika ada 1 orang yang kesusahan dan anda tidak membantunya
atau bahkan tidak mengetahuinya maka anda mendapat akibatnya.
Jika ada 1 orang yang bermaksiat kepada Alloh dan anda tidak
peringatkan dengan kekuasaan yang anda miliki maka anda menerima akibatnya
Jika ada 1 orang yang berbuat syirik, jika ada 1 orang yang
berbuat kufur, jika ada 1 orang yang berbuat kemungkaran dan anda tidak
mengingatkan atau mencegah dengan kekuasaan yang anda miliki, maka Alloh nanti
meminta pertanggungjawaban kalian.
Sanggupkah anda dengan semua tanggungjawab itu?
Sungguh menerima amanah kepemimpinan bukanlah hal yang mudah,
itu teramatlah berat. Jika anda tidak menyanggupinya maka jangan anda
memintanya apalagi mencari-carinya. Jika anda tak siap dengan resiko yang akan
anda hadapi dihadapan Alloh kelak maka batalkan niat anda untuk menjadi
pemimpin, kecuali benar-benar dalam keadaan terdesak tanpa diminta tanpa dicari
tanpa diinginkan.
Wahai pemimpin, lihatlah masyarakat yang ada dibawah
pimpinanmu saat ini, kebanyakan mereka bermaksiat kepada Alloh, mereka
memamerkan aurot-aurot mereka, mereka melakukan kesyirikan dengan mengagungkan
penghuni kubur, dengan perdukunan. Ucapan, perbuatan, pemikiran, pendapat dan
apa yang ada pada mereka rakyat anda, kebanyakan menyimpang dari
ketentuan-ketentuan Alloh dan Sunnah Nabi-Nya SAW.
Dimanakah anda? Kemanakah anda? Apakah yang telah anda
lakukan untuk menolak semua kemungkaran itu? Sudahkah anda mengingatkannya?
Sudahkah anda melarangnya? Sudahkah anda membuat program untuk menghilangkan
hal itu?
Bukankah anda memiliki jabatan yang seharusnya bisa anda
gunakan untuk menolak semua kemungkaran itu? Tapi kenapa anda tidak
melakukannya?
Anda takut kehilangan jabatan karena rakyat tak mau memilih
anda lagi? anda takut rakyat marah karena anda menolak kemaksiatan yang menjadi
kesenangan mereka? Anda malah berleha-leha, terlena dengan berbagai aksesoris
jabatan anda, anda hanya memikirkan kesejahteraan dunia dan lupa dengan
kehidupan akhirat.
Menyampaikan kebenaran memang berat, berkata jujur seringkali
menyakitkan, menegakkan agama mendapat banyak pertentangan, mengingatkan kepada
akhirat malah kehilangan dunia, menolak kemaksiatan diancam permusuhan. Hanya
ksatria sejati yang bisa melakukannya dengan pertolongan Alloh setelah melewatkan
masa-masa yang tak mengenakkan hati.
Dan jika anda malah menjadi pelopor kemaksiatan, menjadi penyelenggara
berbagai pelanggaran syariat Alloh, maka orang-orang yang saat ini mendukung
anda, mengikuti anda dan membanggakan anda kelak di akhirat mereka akan menjadi
musuh anda menagih pertanggungjawaban anda, sebagaimana firman Alloh: “Dan mereka berkata: "Ya Tuhan kami,
sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami,
lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). Ya Tuhan kami,
timpakanlah kepada mereka adzab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan
kutukan yang besar".
(QS. 33: 67-68).
Dan
jika anda mau bertobat setelah melakukan pelanggaran tersebut maka salah satu syarat
pertobatan anda agar diterima Alloh adalah anda harus meminta maaf kepada semua
orang yang anda sesatkan dan anda mengumumkan kebatilan yang pernah anda
serukan kepada masyarakat luas, berat bukan?!! Tetapi lebih baik menanggung
malu didunia daripada merasakan pedihnya azab neraka.
Sungguh berat apa yang harus ada tanggung dihadapan Alloh
kelak. Berhati-hatilah wahai para pemimpin !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar