Kepada Para Pemimpin

Surat terbuka untuk anda para pemimpin, siapapun anda....

Ketahuilah bahwa jabatan atau status yang anda sandang bukanlah hanya sekedar kesenangan yang harus dibanggakan, tetapi itu adalah beban berat yang ada dipundak anda. Itu adalah amanah yang harus kalian pertanggungjawabkan dihadapan Alloh kelak, sebagaimana sabda Nabi SAW: “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpinnya”.

Janganlah anda bergembira dengan status yang anda miliki, Alloh mencatat setiap amanah yang anda lalaikan. Jika anda tidak melaksanakan amanah itu sebagaimana yang Alloh perintahkan maka anda akan menerima akibatnya.
Jika anda tak manfaatkan untuk memberi kesejahteraan pada orang-orang yang anda pimpin, baik urusan dunianya terlebih urusan akhiratnya, jika anda tak pedulikan itu maka azab Alloh yang pedih akan menimpa kalian.

Jika ada 1 orang yang kelaparan dan anda tidak membantunya dengan program anda maka anda akan dimintai pertanggungjawaban
Jika ada 1 orang yang kesusahan dan anda tidak membantunya atau bahkan tidak mengetahuinya maka anda mendapat akibatnya.
Jika ada 1 orang yang bermaksiat kepada Alloh dan anda tidak peringatkan dengan kekuasaan yang anda miliki maka anda menerima akibatnya
Jika ada 1 orang yang berbuat syirik, jika ada 1 orang yang berbuat kufur, jika ada 1 orang yang berbuat kemungkaran dan anda tidak mengingatkan atau mencegah dengan kekuasaan yang anda miliki, maka Alloh nanti meminta pertanggungjawaban kalian.
Sanggupkah anda dengan semua tanggungjawab itu?

Sungguh menerima amanah kepemimpinan bukanlah hal yang mudah, itu teramatlah berat. Jika anda tidak menyanggupinya maka jangan anda memintanya apalagi mencari-carinya. Jika anda tak siap dengan resiko yang akan anda hadapi dihadapan Alloh kelak maka batalkan niat anda untuk menjadi pemimpin, kecuali benar-benar dalam keadaan terdesak tanpa diminta tanpa dicari tanpa diinginkan.

Wahai pemimpin, lihatlah masyarakat yang ada dibawah pimpinanmu saat ini, kebanyakan mereka bermaksiat kepada Alloh, mereka memamerkan aurot-aurot mereka, mereka melakukan kesyirikan dengan mengagungkan penghuni kubur, dengan perdukunan. Ucapan, perbuatan, pemikiran, pendapat dan apa yang ada pada mereka rakyat anda, kebanyakan menyimpang dari ketentuan-ketentuan Alloh dan Sunnah Nabi-Nya SAW.

Dimanakah anda? Kemanakah anda? Apakah yang telah anda lakukan untuk menolak semua kemungkaran itu? Sudahkah anda mengingatkannya? Sudahkah anda melarangnya? Sudahkah anda membuat program untuk menghilangkan hal itu?
Bukankah anda memiliki jabatan yang seharusnya bisa anda gunakan untuk menolak semua kemungkaran itu? Tapi kenapa anda tidak melakukannya?
Anda takut kehilangan jabatan karena rakyat tak mau memilih anda lagi? anda takut rakyat marah karena anda menolak kemaksiatan yang menjadi kesenangan mereka? Anda malah berleha-leha, terlena dengan berbagai aksesoris jabatan anda, anda hanya memikirkan kesejahteraan dunia dan lupa dengan kehidupan akhirat.

Menyampaikan kebenaran memang berat, berkata jujur seringkali menyakitkan, menegakkan agama mendapat banyak pertentangan, mengingatkan kepada akhirat malah kehilangan dunia, menolak kemaksiatan diancam permusuhan. Hanya ksatria sejati yang bisa melakukannya dengan pertolongan Alloh setelah melewatkan masa-masa yang tak mengenakkan hati.

Dan jika anda malah menjadi pelopor kemaksiatan, menjadi penyelenggara berbagai pelanggaran syariat Alloh, maka orang-orang yang saat ini mendukung anda, mengikuti anda dan membanggakan anda kelak di akhirat mereka akan menjadi musuh anda menagih pertanggungjawaban anda, sebagaimana firman Alloh: Dan mereka berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka adzab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar". (QS. 33: 67-68).

Dan jika anda mau bertobat setelah melakukan pelanggaran tersebut maka salah satu syarat pertobatan anda agar diterima Alloh adalah anda harus meminta maaf kepada semua orang yang anda sesatkan dan anda mengumumkan kebatilan yang pernah anda serukan kepada masyarakat luas, berat bukan?!! Tetapi lebih baik menanggung malu didunia daripada merasakan pedihnya azab neraka.

Sungguh berat apa yang harus ada tanggung dihadapan Alloh kelak. Berhati-hatilah wahai para pemimpin !!

Tidak ada komentar: